INFOPELAJAR – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meraih dua penghargaan pada Anugerah Lembaga Sensor Film (LSF) tahun 2023. Penghargaan tersebut diterima untuk Kategori Iklan Layanan Masyarakat (ILM) Bangga Budaya Anak Bangsa Merdeka Belajar, Pembelajaran Tatap Muka Terbatas serta Kategori TV Peduli Dokumenter Indonesia yaitu IndonesianaTV.
Pelaksana tugas Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (Plt. Kepala BKHM), Anang Ristanto, mengucapkan terima kasih kepada LSF atas penghargaan yang diberikan.
Menurutnya, penghargaan tersebut merupakan kesuksesan bersama. “Semoga ini menjadi motivasi bagi kinerja kita ke depan untuk melayani masyarakat dan memajukan pendidikan dan kebudayaan melalui program Merdeka Belajar,” ujarnya usai menerima penghargaan di Studio Indosiar, Jakarta, Kamis, 14 September 2023.
Dikatakan Anang Ristanto, ILM Bangga Budaya Anak Bangsa Merdeka Belajar, Pembelajaran Tatap Muka Terbatas diproduksi pada masa pandemi COVID-19. Oleh karena itu, pada kesempatan ini ia berterima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah bergotong royong mengatasi krisis pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru, Ahmad Mahendra, dalam menyikapi penghargaan untuk IndonesianaTV atas Kategori TV Peduli Dokumenter Indonesia, turut berharap capaian ini menjadi tonggak prestasi yang dapat dipertahankan dan ditingkatkan.
“Untuk IndonesianaTV mari kita terus tingkatkan kinerja kita, dengan penghargaan ini berarti produksi kita layak untuk ditonton. Selamat untuk kita semua mari terus bekerja dengan semangat untuk mempertahankan dan meningkatkan capaian kita dalam memberikan layanan yang baik,” ucapnya.
Ia tidak menyangka, dalam kurun waktu produksi dua tahun, IndonesianaTV dapat meraih penghargaan. “Kami baru dua tahun produksi namun hasil kerja kita dihargai oleh LSF. Kami bersyukur tayangan kami lulus sensor dan tidak mengandung unsur-unsur negatif. Kami bangga kehadiran IndonesianaTV turut perkaya tontonan yang bermakna khususnya bagi masyarakat Indonesia,” ujar Ahmad Mahendra.
Sejalan dengan budaya sensor mandiri, Ahmad Mahendra mengimbau kepada semua elemen masyarakat untuk mendukung implementasi sensor mandiri di lapangan.
“Bagi para pegiat film, kita harus mengetahui dan pahami budaya sensor mandiri ini ketika menyusun konten dan memproduksi film. Kepada masyarakat, saya mendorong untuk turut memperhatikan tontonan sesuai peruntukan usia,” pungkasnya.