INFOPELAJAR.COM – Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berpartisipasi menghadirkan stan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Tekun Tenun dan Kriya Indonesia pada ajang Kriyanusa 2023.
Stan PKW Tekun Tenun dan Kriya Indonesia yang berlokasi di Main Hall A, Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC) ikut memeriahkan Kriyanusa 2023 sebagai acara tahunan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas).
Program PKW adalah salah satu program prioritas Kemendikbudristek yang dikerjasamakan dengan Dekranas, melalui Direktorat Kursus dan Pelatihan, Kemendikbudristek dengan Bidang Wirausaha Baru Dekranas.
Selain memamerkan hasil karya peserta didik program PKW 2021 dan 2022, Kemendikbudristek juga menyediakan pojok bincang dan petugas bagi para pengunjung yang ingin mengenal lebih dekat dengan program PKW.
Karya peserta didik program PKW Tekun Tenun dan Kriya pada stan tersebut berasal dari Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur dipamerkan.
Kain-kain yang dipamerkan, mulai dari songket, ulos, hingga tenun-tenun cantik dengan pewarnaan buatan menggambarkan kepiawaian para peserta didik yang telah mengikuti program PKW hasil kerja sama Kemendikbudristek dengan Dekranas.
Kesuksesan hasil program PKW dapat dilihat dari karya para peserta didik yang diantaranya setara dengan para perajin senior. Kain tenun yang dihasilkan para peserta didik ini dihargai mulai dari Rp250.000 hingga Rp4.000.000 sesuai dengan tingkat kesulitan dan waktu pembuatan.
Turut mengikuti pameran, Ermilinda Elsantri dan Venilia Mian, peserta didik PKW Tekun Tenun 2021 dari Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, serta Tiarada dan Madu Lukita, peserta didik PKW Tekun Tenun 2022 dari Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Mereka berempat termasuk para peserta didik yang produktif menenun dan terus menghasilkan karya-karya tenun di daerahnya masing-masing sejak mengikuti program PKW.
Dalam kesempatan ini, Elsa dan Veni berkesempatan mempraktikkan kemampuan mereka menenun di hadapan Ketua Umum Dekranas, Ibu Wury Ma’ruf Amin yang mengunjungi stan pameran PKW Tekun Tenun & Kriya Indonesia dan mendapatkan apresiasi dari Ibu Wury beserta rombongan.
Ketika berbincang, Elsa mengungkapkan bahwa ia bisa menyelesaikan selembar kain ukuran 70×200 cm dalam waktu dua minggu. “Kasih tahu teman-teman yang lain ya, supaya ikut program (PKW) yang kamu ikuti,” pesan Ibu Wury kepada keduanya saat mengakhiri kunjungannya di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (13/8/2023).
Sementara itu, Wakil Ketua Harian 2 Dekranas yang juga merupakan Ibu Mendikbudristek, Ibu Franka Makarim, dalam kesempatan yang sama juga berinteraksi dengan Elsa dan Veni. Dalam dialog, mereka mengungkapkan bahwa berkat Program PKW inilah Elsa mengenal tenun dan benar-benar mempelajarinya. Sejak itu, Elsa masih terus menenun dan memasarkan hasil tenunnya dengan bantuan Dekranasda.
“Saya turut senang karena berkat program PKW, adik-adik ini tidak hanya menjadi lebih terampil dalam membuat kerajinan lokal dari daerahnya, tapi juga mental wirausaha mereka ikut terlatih,” ujar Ibu Franka.
Program PKW yang telah dilakukan Kemendikbudristek dan Dekranas bertujuan meningkatkan kapasitas masyarakat usia 15-25 tahun yang tidak sekolah, lulus tetapi tidak melanjutkan, atau putus sekolah yang masih belum bekerja, untuk memiliki kompetensi kerajinan tangan sekaligus sebagai upaya pelestarian budaya Nusantara.
PKW Tekun Tenun dan Kriya Indonesia menjadi salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi yang dilaksanakan oleh Direktorat Kursus dan Pelatihan.
Kolaborasi yang telah berjalan selama 3 tahun sejak 2020 ini telah mendidik lebih dari 3.000 anak di seluruh Indonesia. Dimulai dengan PKW “Destinasi Pariwisata Super Prioritas” pada 2020 yang ditujukan untuk Borobudur, Danau Toba, Labuan Bajo, Mandalika, dan Likupang, berfokus pada kerajinan kriya.
Kemudian berkembang pada kerajinan tenun yang diawali di provinsi Nusa Tenggara Timur pada 2021 dengan nama PKW Tekun Tenun. Program PKW Tekun Tenun pun berlanjut dan sukses diadakan di enam provinsi pada 2022, yaitu Nusa Tenggara Timur, Sumatra Utara, Jambi, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatra Selatan.
Di tahun 2023, program PKW-Dekranas menambah target peserta didik menjadi 2.000 dan target sasaran ke 21 provinsi dengan memberikan pelatihan kerajinan tenun dan kriya yang didukung Dekranasda di seluruh Indonesia.
Hadirkan Usahawan Muda
Berbagai cerita baik telah banyak muncul dari peserta didik dan alumni program PKW Tekun Tenun dan Kriya di berbagai daerah yang mendapatkan manfaat dari pembelajaran yang telah mereka lalui, salah satunya ialah Suryani. Suryani adalah peserta didik PKW Tekun Tenun 2022 asal Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat.
Pengalaman baru ini membuat Suryani belajar memintal dan mewarnai benang, membuat pola, dan menenun, serangkain kegiatan yang sering dia saksikan sejak kecil, tapi tak pernah ia pelajari. Dia bangga akhirnya bisa menenun, dan hasil tenunnya dihargai hingga Rp800 ribu per lembar.
Suryani kemudian melihat pasar yang berminat pada tenun berpewarna alam semakin besar sementara belum ada yang memproduksi benang berpewarna alam di daerahnya.
“Sekarang, saya fokus mencoba memproduksi benang berpewarna alam dengan menerapkan teknik-teknik pewarnaan yang saya pelajari di PKW, untuk saya salurkan ke perajin-perajin tenun di sekitar saya dan di kampung tetangga yang banyak menenun,” ungkapnya.
Gadis pemilik Soya Tailor yang rajin mengikuti lomba desain fesyen ini yakin, dengan memproduksi benang berpewarna alam, ia bisa mengembangkan tenun di daerahnya dan meningkatkan usahanya.